PROFIL :
Nama Asli : Tetsuya Ogawa
Panggilan : Tetchan
Tanggal Lahir : 3 Oktober 1969
Tempat Lahir : Osaka, Jepang
Tinggi : sekitar 167 cm
Berat : blum ditimbang.
Posisi : Bass (sekaligus pimpinan Laruku)
Istri : Ayana Sakai
Hobby : Mobil, anime (terutama Evangelion), fashion dan belanja.
Warna Favorit : Banyak terutama Pink (ya ampun!)
okky stewart downing
blog ini berisi tentang apa aja yg w suka dan hal baru yg ada di dunia ini terutama L'Arc en ciel dan LIVERPOOL
Rabu, 08 Februari 2012
Senin, 09 Januari 2012
Hideto Takarai
HYDE
Hyde’s Facts Posisi : Vocal
Nama Asli : Takarai Hideto
Nickname: Hyde (dibaca : Haido), Haito, Doi, Hachirou
Born: Wakayama Osaka, 29 Januari 1969
Tinggi : 158 cmBerat : 45 kg
GITARIS SALAH JURUSANKalau melihat penampilannya sekarang, orang mungkin akan terkejut jika melihat dandanan Hyde di masa masa awal Laruku, karena dulu hyde benar benar lebih pantas disebut ‘beautiful girl’ daripada ‘handsome boy’. Diluar gayanya diatas panggung dan video klip yang selalu terlihat cool, sedikit arogan dan agak nakal, Hyde sebenarnya adalah orang yang lemah lembut dengan suara yang selalu halus. Salah satu tema baiknya yang bernama Gackt pernah mengutarakan kalau tipe cewek idealnya adalah tipe yasashii [ramah dan lembut] seperti Hyde, cuma sayangnya Hyde laki-laki!
Hyde lahir di sebuah daerah di Osaka, Jepang, 29 Januari 1969. Nama aslinya Hideto Takarai. Namun, pria bertinggi 158 ini punya banyak nama panggilan. Mulai dari Haito, Doi Hachirou Sampai Hyde. Namun nickname yang terakhirlah yang sering dipilihnya sebagai nama panggung di kemudian hari.Sebagai anak tunggal, cowok yang hobinya ngumpulin barang-barang dari gelas berwarna biru ini amat disayang oleh kedua orang tuanya. Terutama orang yang telah melahirkanya, yaitu sang ibu.Namun, ibunya kadang memperlakukan Hyde dengan aneh. Sehari-harinya Hyde didandani kayak anak cewek. Setiap akan tidur, sang ibu selalu memakaikan daster pada Hyde. Lantas, semua peralatan sekolahnya juga dipilihkan warna merah. Warna yang biasa disukai anak cewek. Hal itu terjadi karena ibunda Hyde saat mengandung sangat mengharapkan anak cewek. Tapi, setelah Hyde lahir, Ibunda Hyde divonis tidak bisa punya anak lagi. Jadi dech ibunda Hyde memperlakukan Hyde seperti anak cewek. Pria berberat badan 45 kg ini di jadikan anak emas dirumah, dia selalu dimanja sang bunda. Maka dari itu Hyde tumbuh jadi pribadi yang cengeng. Yang gampng nangis dan pengadu.Meliat perlakuan sang ibu, ayahnya lantas kawatir kalau-kalau Hyde jadi perempuan jadi-jadian jika dia besar nanti. Maka dari itu, ayahnya memasukanya ke dalam perguruan beladiri sejak ia kecil. Maksudnya, biar Hyde lebih tegar dan tidak gampang nangis.Upaya sang ayah berhasil. Lama-kelamaan Hyde jarang nagis lagi. Dia pun tumbuh sebagai seorang anak laki-laki jagoan yang mandiri dan tidak manja seperti anak tungal lainya.
Hyde lahir di sebuah daerah di Osaka, Jepang, 29 Januari 1969. Nama aslinya Hideto Takarai. Namun, pria bertinggi 158 ini punya banyak nama panggilan. Mulai dari Haito, Doi Hachirou Sampai Hyde. Namun nickname yang terakhirlah yang sering dipilihnya sebagai nama panggung di kemudian hari.Sebagai anak tunggal, cowok yang hobinya ngumpulin barang-barang dari gelas berwarna biru ini amat disayang oleh kedua orang tuanya. Terutama orang yang telah melahirkanya, yaitu sang ibu.Namun, ibunya kadang memperlakukan Hyde dengan aneh. Sehari-harinya Hyde didandani kayak anak cewek. Setiap akan tidur, sang ibu selalu memakaikan daster pada Hyde. Lantas, semua peralatan sekolahnya juga dipilihkan warna merah. Warna yang biasa disukai anak cewek. Hal itu terjadi karena ibunda Hyde saat mengandung sangat mengharapkan anak cewek. Tapi, setelah Hyde lahir, Ibunda Hyde divonis tidak bisa punya anak lagi. Jadi dech ibunda Hyde memperlakukan Hyde seperti anak cewek. Pria berberat badan 45 kg ini di jadikan anak emas dirumah, dia selalu dimanja sang bunda. Maka dari itu Hyde tumbuh jadi pribadi yang cengeng. Yang gampng nangis dan pengadu.Meliat perlakuan sang ibu, ayahnya lantas kawatir kalau-kalau Hyde jadi perempuan jadi-jadian jika dia besar nanti. Maka dari itu, ayahnya memasukanya ke dalam perguruan beladiri sejak ia kecil. Maksudnya, biar Hyde lebih tegar dan tidak gampang nangis.Upaya sang ayah berhasil. Lama-kelamaan Hyde jarang nagis lagi. Dia pun tumbuh sebagai seorang anak laki-laki jagoan yang mandiri dan tidak manja seperti anak tungal lainya.
BERMUSIK
Ketertarikan H
yde pada musik sudah terlihat sejak dia duduk di bangku SD. Dari awal dia bercita-cita jadi seorang gitaris handal. Soalnya dia merasa kalau gaya seorang gitaris tuh cool abies kalau di atas panggug.Ketertarikannya pada musik, terutama gitar, membuat nya bergabung dengan sebuah band bernama Kiddies Bombs di awal '90-an. tentu saja sebagai seorang gitaris. Bersama Laruku, Hyde sempat mangung beberapa kali di klab-klab rock yang tersebar di Osaka.Sayang, umur Kiddies Bombs tidak bertahan lama. sang vokalis memutuskan untuk mundur dari band. Karena tidak punya vokalis, akhirnya personil lain ngomporin Hyde untuk nyanyi sambil menggitar. Alasanya, sebagai backing vocal, suara cowok yang sempat berprofesi sebagai guru drum (!) ini khas dan unik.Awalnya Hyde menolak. Soalnya dia sangat sebel dengan yang namanya vokalis. Dia merasa kalau vokalis tuh cuman bisa teriak-teriak seenaknya sambil megang alat buat ngerasin suaranya dan nggak bisa nunjukin teknik musik yang oke di panggung. Namun setelah dipaksa-paksa, akhirnya penikmat kari ini menerima juga tawaran itu.Dengan Hyde sebagai vokalis, bandnya berganti nama menjdi Jarusalem's Rod. Pelan-pelan Laruku menjelma jadi band indie yang lumayan exist di pentas musik Osaka.Pada suatu malam, saat Jarusalem's Rod lagi manggung di sebuah pentas band, datanglah dua orang musisi amatir yang lagi sibuk mencari vokalis. Tetsu dan Pero, begitu nama mereka, langsung naksir berat dengan warna vokal Hyde yang khas. Kelar konser, dua sekawan ini cepat-cepat mendatangi kamar ganti untuk menawari gitars salah jurusan itu untuk ikutan latihan bersama mereka.Dua sekawan itu memutar CD demo sekaligus ngajak latihan bersama. Karena musiknya bagus, Hyde akhirnya mau untuk latihan bersama. Dengan catatan, Hyde tetap main gitar. Ternyata mereka tidak keberatan. Ternyata visi pria buta warna ini pas sekali dengan Tetsu. Akhirnya dia memutuskan untuk bergabung dengan band yang bernama L'Arc~en~Ciel alias Laruku itu.

KEPOPULERAN HYDE
Pilihan Hyde tidak salah. Meski Laruku sering bergonta-ganti personil dan harus memulaikarir dari jalur indie, belakangan pintu sukses mulai terkuak. Ki-oon Records, label lokal yang berafiliasi pada Sony Music Internasional, tertarik untuk memproduksi album mereka. Alasannya hanya dua hal: musik Laruku dinilai oke dan vokal Hyde dianggap khas dan bisa dijual. Memang sulit dibayangkan L’Arc~en~Ciel tanpa vokal khas Hyde yang terkenal dengan tarikan falsetto-nya. Harus diakui kalau suara [dan tampang] yang tidak ada duanya itu adalah salah satu faktor daya tarik dan kesuksesan band ini.Sejak ditangani Ki-oon, popularitas Laruku menanjak. Dan, sebagai frontman Laruku. Sempat di tahun 1997, popularitas Laruku merosot drastis akibat drummer mereka. Sakura, tertangkap tangan membawa heroin. Namun, hal itu sama sekali tidak berpengaruh pada Hyde.Selain sebagai vokalis, Hyde juga menulis lirik hampir di seluruh lagu Laruku dan kadang memainkan additional guitar. Lirik yang ditulisnya banyak menggunakan metafora dan hidden meanings (pesan tersaembunyi). Dalam Niji, Hyde menggunakan kata kata dan susunan kalimat yang tidak lazim, membuat lagu itu susah dimengerti. Sampai Hyde akhirnya harus menjelaskan bahwa lagu itu intinya bercerita tentang perasaan pribadinya saat menjalani masa remaja. Hal ini bisa dipahami mengingat Hyde yang hobi menulis puisi dan ia selalu menbawa buku sketsa untuk menuangkan pikirannya ke dalam kata-kata dan gambar. Karya karyanya bahkan pernah diterbitkan secara reguler dalam majalah RR Newsmaker dalam bentuk Self Potrait yang berisi artwork dan poetry asli hasil karya Hyde. Lucunya meskipun ia sendiri yang menulis lirik lagu, tapi Hyde terkenal dengan kebiasaan jeleknya melupakan lirik di atas panggung.Hyde juga menulis lagu untuk Laruku yang biasanya bertempo cepat dengan permainan gitar rock yang menojol. Salah satunya adalah “Honey”, salah satu single Laruku yang paling beken dan selalu menjadi favorit fans dalam penampilan live mereka. Selain gitar, Hyde juga memainkan harmonika dalam “Flower” dan meniup saksofon dalam “Loreley”. Meskipun sudah terbiasa menulis lagu, lirik dan memainkan alat musik, tetap saja Hyde merasa kerepotan ketika mengerjakan proyek solonya karena saat itu ia harus memikirkan dan memutuskan segala sesuatunya sorang diri. Sama seperti Tetsu, Hyde pun memiliki label rekaman sendiri yang barnama Haunted Record, dimana ia merilis his singles dan kedua albumnya. Popularitas Hyde makin menjadi saat ikutan berakting di beberapa film dan merilis album solo. Akting paten dan barisan lagu keren yang dihasilkan membuat namanya makin melambung. Banyak sekali remaja jepang yang mengidolakannya. Tak peduli, walaupun statusnya yang sudah menikah dengan Megumi Oishii, seorang bintang film jepang, di tahun 2000.Pas Laruku memutuskan untuk comeback dengan album Smile ditahun 2004. Hyde yang sudah sangat populer di Jepang, tetap konsen untuk berkarya sepenuh hati bersama bandnya. Hasilnya, Smile menjelma menjadi album Laruku terlaris sepanjang masa. begitu juga dengan Awake yang diliris 2005.Man, kejadian itu bisa jadi bukti kalau sumbangan Hyde pada band yang sudah terbentuk sejak tahun 1991 ini amat besar. So banyak sekali fans yang berpendapat kalau Laruku tidak bakalan jalan kalau sampai cowok yang percaya santa clous sampai umur 15 tahun ini keluar dari band.
PROYEK SOLO HYDE
Vokalis band terbesar Jepang ini, dikenal juga berkarya lewat album solonya. Karya karya yang tak kalah besar pengaruhnya untuk musik di negeri matahari tersebut.Sebagai musisi, Hyde punya beberapa buah album solo di samping barisan lagu andalannya bersama Laruku.Saat dia mengerjakan album solo, dia sengaja memilih nama Hyde. Pasalnya, Hyde ingin sekali semua penggemarnya tahu kalau dia bisa melakukan sesuatu di luar Laruku. Meski sudah sangat lama mengumpukan materi, album debut solo Hyde baru dirilis tahun 2002, saat Laruku memutuskan vakum memproduksi album. Album debut Hyde diberi judul Roentgen dan berisikan 10 lagu paten yang menurunnya banyak dipengaruhi oleh Marilyn Manson dan Radioheat. Nih album sempat dirilis dalam dua versi, bhaasa inggris dan bahasa Jepang. Memang, sebelumnya Hyde sempat ngerilis single Evergreen tanggal 17 Oktober 2001 di bawah bendera Haunted Records, yang notabene miliknya sendiri. Tapi, tetap saja judulnya single. Bukan album solo yang isinya belasan lagu.Kiprah solo Hyde berlanjut di tahun 2003. Tepat tanggal 3 Desember, Hyde merealese album berjudul 666. Warna musiknya tidak jauh beda dengan album perdana. Cuma lebih halus dan rapi. Di jepang sendiri telah dirilis sejak Desember lalu. Hasilnya adalah sambutan luar biasa. Di tahun 2003, Hyde juga memperluas bakatnya dengan tampil dalam layar lebar "MOON CHILD" (berperan bersama Gackt dan Wang Lee Hom- aktor dan penyanyi asal Taiwan). Kemudian di tahun yang sama juga, ia ngotot untuk mengejar karir solonya hingga menghasilkan single hello dan horizon. Lalu lahirlah album solo keduanya ini yang juga menjadi album terbarunya 666, including two smash hit singles plus 8 other powerful rock tunes. Its initial limited version comes Total penjualan album Hyde terjual lebih dari 500 ribu keping dan pejualan single yang lebih dari 1 juta kopi hanya di Jepang sendiri. Selepas album 666, penggemar Kamen Rider ini menghasilkan album solo lagi yang diberi judul Faith. Di album tersebut, Hyde menumpahkan aspek religius yang sangat unik. Satu hal yang tidak pernah ada di album sebelumnya. Hal itu terjadi karena Hyde tertarik dengan suasana gereja di Eropa yang menurutnya dapat membuatnya merasa tentram. Walaupun dia orang yang tidak pernah memihak suatu agama tertentu. Vokalnya yang kharismatik masih terdengar bertenaga saat ia membawakan "Made In Heaven". Komposisi musik yang dibesutnya semakin memperlihatkan skillnya sebagai musisi papan atas. Permainan kata Inggris Jepang semakin piawai ditunjukkan lewat album ini. Bertajuk Faith, album ini berisi rock berenergi seperti "Faith", "Perfect Moment" dan "I Can Feel".Tampaknya front man L'Arc~en~Ciel ini benar-benar ingin menunjukkan kualitasnya sebagai musisi. Dia menampilkan transisinya dari seorang visual rock Jepang menjadi artis modern rock rasa Amerika. Album ketiga Hyde kali ini wajib di koleksi penggemar musik saat ini.Dengan KAZ sebagai produser, album ini terasa lebih beraliran sound hard rock. Setelah album Faith, Hyde lebih milih mencurahkan energinya untuk Laruku daripada sibuk mengotak-atik materi album solonya sendiri. Wah, kalau gini caranya, bisa-bisa album solo Hyde baru keluar saat Laruku vakum lagi, nih!
sumber : http://adaminisme.blogspot.com/2009/09/perisai-laruku.html
L'Arc en ciel
L'Arc~en~Ciel (ラルク アン シエル Raruku An Shieru, "Pelangi" dalam bahasa Prancis?)adalah nama grup musik Jepang beraliran J-Rock. Band ini beranggotakan Hyde (vokal), Ken(gitar), Tetsu (bass), dan Yukihiro (drum). Grup musik ini didirikan oleh Tetsu pada Februari1991. Nama "L'Arc~en~Ciel" berasal dari sebuah kata dalam bahasa Perancis yang secara harfiah berarti "lengkungan di langit" atau "pelangi", nama ini diambil dari judul sebuah film Perancis yang pernah ditonton oleh Tetsu.
Di Jepang saja, band ini telah menjual lebih dari 28 juta kopi album dan single, dengan terjual 13 juta album, 16 juta single, dan jutaan unit lainnya, termasuk video. Mereka peringkat di nomor 58 pada daftar Top 100 musisi pop Jepang, yang disediakan oleh HMV Jepang pada tahun 2003, dan termasuk di antara seniman yang paling berpengaruh di dunia musik Jepang. Serta Menempati Posisi 15 dalam List of 50 Best Selling Artists of All-Time in Japan .
Anggota Saat ini :
- hyde - vokal/gitar (1991-sekarang)Awalnya menggunakan nama HIDE .
- Tetsuya - bass /backing vocal/leader (1991-sekarang)Awalnya mengunakan nama Tetsu, kemudian Tetsuya.
- ken – gitar/backing vocal (1992-sekarang)
- yukihiro - drum (1998-sekarang)
Mantan personel yang sempat memperkuat band ini:
- Sakura (drum) (1992-1997) digantikan oleh Yukihiro karena memakai narkoba dan masuk penjara.
- Hiro (gitar) (1991-1992)
Awal terbentuk
Osaka, sekitar awal tahun 1991 dua orang anak muda bernama Tetsu dan Hiro membentuk sebuah grup band. Tetsu berperan sebagai bassis berikut vokal, sementara Hiro sebagai gitaris. Pada waktu itu Hyde masih menjadi gitaris di sebuah band bernama Kiddies Bomb, yang kemudian berganti nama menjadi Jerusalem’s Rod dan Hyde berganti posisi menjadi vokalis (meskipun pada saat itu ia sama sekali tidak tertarik dengan perannya tersebut).
Pada suatu hari Tetsu menyaksikan penampilan grup band tersebut untuk kali pertama. Ketika itu ia merasa yakin bahwa Hyde adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi vokal di grup band-nya. Maka selama beberapa waktu ia terus mengikuti penampilan band tersebut, hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk mengajak Hyde dan rekannya di Jersarem’s Rod, Pero untuk bergabung dengannya. Setelah beberapa kali melakukan session, Hyde akhirnya memutuskan untuk meninggalkan band lamanya dan bergabung bersama band Tetsu. Maka terbentuklah formasi paling awal L’Arc~en~Ciel, yakni Tetsu (bass sekaligus pemimpin band), Hyde (vokal), Hiro (gitar), dan Pero (drum).
Nama L’Arc~en~Ciel sendiri diusulkan oleh Tetsu yang terinspirasi oleh sebuah film Perancis yang berjudul sama. L’Arc~en~Ciel diambil dari Bahasa Perancis yang memiliki arti PELANGI.
Penampilan live pertama mereka yaitu pada tanggal 30 Mei 1991 di Nanba Rockets. Bahkan ketika itu sang pemilik panggung berpikir bahwa L’Arc~en~Ciel akan menjadi sangat terkenal, dan hal itu terbukti beberapa tahun kemudian.
Pengunduran diri Hiro & masuknya Ken
Pada bulan Juni 1992 tanpa alasan yang jelas, Hiro mengundurkan diri tepat sebelum mereka akan memulai demo rekaman. Setelah berbagai macam persiapan yang telah mereka lakukan sebelumnya untuk rekaman, misalnya mereka telah menyewa studio dan lain sebagainya, tentu akan sangat konyol apabila mereka membatalkannya. Maka Tetsu kemudian membujuk Ken, teman masa kecilnya untuk membantu dalam pembuatan demo. Ken menyanggupinya dan pada waktu itu ia harus menghafal seluruh lagu yang akan dimasukkan ke dalam album dalam waktu yang cukup singkat, yakni 5 hari, akan tetapi ia mampu melakukannya, dan proses rekamanpun akhirnya dapat selesai dalam 3 hari.
Akan tetapi muncul masalah baru, mereka harus manggung, namun Ken pada saat itu masih berstatus mahasiswa jurusan Arsitektur semester akhir di sebuah perguruan tinggi di Nagoya. Tentunya akan sulit melakukan dua kegiatan sekaligus, kuliah dan nge-band. Akhirnya hanya dalam tempo 3 hari saja Ken mengambil satu langkah berani dengan memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliahnya dan bergabung dengan L’Arc~en~Ciel (meskipun pada saat itu ia tidak begitu yakin akan masa depannya di musik). Keputusannya itu tentu saja ditentang habis oleh orang tuanya yang menginginkan ia menjadi seorang sarjana. Akibatnya ia diusir dari rumah dan tidak pernah bertegur sapa lagi dengan orang tuanya.
Pada tanggal 1 Oktober 1992, mereka merekam Voice untuk album Omnibus CD bertajuk “Gimmick”. Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 25 November 1992 mereka merilis single pertamanya yang berjudul Flood of Tears (c/w Yasuoka) sehingga aktivitas panggung mereka bertambah padat dan penggemar pun mulai bertambah.
Solo karier masing-masing personel
Diawali oleh Tetsu yang membentuk band bernama TETSU69, pada tanggal 18 Juli 2001 menelurkan single pertamanya yang berjudul wonderful world (c/w tightrope). Disusul Shinkirou dan Fifteen a Half pada pertengahan tahun 2002. Single terakhirnya sebelum meluncurkan album perdananya yang berjudul Suite November adalah WHITE OUT.
Yukihiro tak mau ketinggalan, bersama band bentukannya Acid Android ia telah merilis dua album, acid android dan fault selain sebuah single yang berjudul ring the noise yang dijadikan soundtrack sebuah Game yang berjudul Devil May Cry.
Hyde, sang vokalis, dianggap sebagai personel Laruku yang paling sukses dalam bersolo karier. Dimulai dengan peluncuran single pertamanya berjudul evergreen, ia kemudian merilis dua single lainnya, yakni angel’s tale dan Shallow Sleep yang selanjutnya dikompilasikan dalam album yang diberi judul Roentgen dan Roentgen~english ensemble~. Belum puas juga, ia kembali melemparkan dua single Hello dan HORIZON berturut-turut pada Juni dan November 2003. Selanjutnya kedua single tersebut dapat kita temukan dalam album kedua Hyde yang berjudul 666. Tak hanya di musik, Hyde pun berhasil merambah layar lebar. Sejauh ini sudah dua judul film ia bintangi, yakni MoonChild dan Kagen no Tsuki~Last Quarter.
Ken yang mulanya adem-adem saja akhirnya tersulut juga untuk melakukan kerja solo. Ia membentuk sebuah band yang dinamakannya Sons of All Pussys atau sering disingkat menjadi S.O.A.P. Yang menarik, dalam band tersebut, Ken kembali reuni-an dengan Sakura, eks-drummer L’Arc~en~Ciel. Bersama S.O.A.P, dari sejak Februari 2002 hingga Juli 2004, ia sudah mengeluarkan tiga mini album, di antaranya GRACE, gimme A guitar, dan high serta sebuah single yang judulnya Paradise.
sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)